THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 29 Oktober 2011

Prosesi Pemakaman Simoncelli

Para Legenda, Bintang dan Rider MotoGP ikut menghadiri acara pemakaman pembalap Moto GP, asal Italia, Marco Simoncelli, yang meninggal di Sirkuit Sepang, Grand Prix Malaysia 23 Oktober 2011 minggu lalu. Terlihat hadir adalah, Valentino Rossi, Loris Capirossi, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Hiroshi Aoyama, Mattia Pasini dan Raffaele de Rosa telah berada di Gereja Santa Maria Assunta, Italia, tempat jenazah Simoncelli disemayamkan. Tampak juga legenda balap Italia, Giacomo Agostini bersama perwakilan HRC, Shuhei Nakamoto dan Livio Suppo. Bahkan, Agostini dan Capirossi terus mengeluarkan air mata selama mengikuti prosesi pemakaman. Sedangkan Rossi memilih menghibur diri dengan memberikan tepuk tangan saat para kru membawa peti jenazah Simoncelli masuk ke gereja Santa Maria Assunta. Sebelum peti jenazah di bawa masuk ke gereja, sebuah balon raksasa dengan no 58 dilepaskan ke udara.

Dalam prosesi pemakaman ini juga terlihat hadir, manajemen Ducati seperti Claudio Domenicali, Filippo Preziosi dan Vittoriano Guaresch. Peti jenazah Simoncelli diapit dua motor yakni motor Gilera yang digunakan Simoncelli saat menjadi juara dunia kelas 250cc pada 2008 dan Honda RC212V yang dipakainya di kelas MotoGP. Diletakkan pula di atas peti jenazah, helm AGV dengan corak khas pembalap berjuluk Super Sic ini yakni Merah dan Putih, dengan dibalut rangkaian bunga. Acara prosesi pemakaman Simoncelli telah dimulai pukul 15.00 waktu Italia. Misa dipimpin langsung Uskup dari Provinsi Rimini, Francesco Lambiasi. Duka semakin mendalam saat uskup memberikan ceramah perpisahan.

“Malam sebelum balapan terakhir mu, kamu mengatakan ingin memenangkan Grand Prix karena kamu telah melihat pembalap-pembalap lain berada di podium. Sekarang, kami merasakan sakit tidak dapat melihat mu kembali, tapi ini memberikan kami sukacita dan harapan yang besar untuk mengetahui bahwa kita telah dibingkai oleh Anda dari podium tertinggi yang ada,” kata Francesco Lambiasi.

Saat ini sekitar 1000 orang dari keluarga, sahabat hingga fans mengepung gereja mungil di Coriano itu. Layar-layar raksasa juga tersebar di beberapa tempat termasuk di Sirkuit Misano. Simoncelli tewas dalam insiden maut di Sirkuit Sepang setelah ia terjatuh sebelum akhirnya ditabrak dua pembalap, Colin Edwards dan Valentino Rossi. Cedera parah pada dada, leher dan kepala membuat nyawa pembalap 24 tahun ini tak tertolong.

VALENTINO Rossi merupakan pembalap yang sangat terpukul dengan kepergian Marco Simoncelli yang tewas di balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10) kemarin.

Dalam akun twitter-nya, The Doctor itu menyatakan bahwa dirinya sangat merindukan Super Sic --begitu dia memanggil Simoncelli-- yang sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri. "Bagiku Sic seperti adik. Sangat kuat di race, sangat manis dalam kehidupan. Aku akan sangat merindukannya." tulis Rossi.

Rossi memang wajar sangat kehilangan. Sic merupakan pembalap muda Italia yang direkrut tim San Carlo Gresini Honda. Pemuda ugalan ini disebut-sebut sebagai penerus keperkasaan Italiano di lintasan balap MOtoGP pasca era Rossi.

Dia tewas sesaat setelah kecelakaan di lap kedua setelah motornya jatuh dan langsung ditabrak Colin Edward yang melaju kencang di belakang nya. Saat itu, Rossi sebenarnya juga terlibat dalam insiden namun dia bisa mengambil posisi ke kanan jauh dan harus ke luar lintasan.(fuz/jpnn)

SEPANG - Valentino Rossi shock berat begitu mengetahui rekannya sesama pembalap MotoGP Marco Simoncelli meninggal. Bahkan, sempat tersiar kabar pembalap Ducati itu berencana pensiun dari olahraga balap motor itu.

Wajar bila Rossi terpukul. Selain akrab karena keduanya berasal dari Italia, Rossi juga terlibat dalam kecelakaan yang berujung pada meninggalnya Simoncelli dalam MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang (23/10).

"Sic (sapaan Simoncelli) layaknya adik bagiku. Dia tangguh di lintasan dan menyenangkan dalam kehidupan. Saya masih belum percaya, saya sangat merindukannya," tulis Rossi di akun jejaring sosial Twitter seperti dikutip Autosport.

Ya, kecelakaan Simoncelli melibatkan Rossi dan pembalap Yamaha Tech 3 Colin Edwards. Pembalap berambut kribo itu terjatuh di lap kedua tepat di depan Rossi dan Edwards yang sedang melaju kencang. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan.

Kecelakaan itu memang bukan kesalahan Rossi maupun Edwards. Ini dikarenakan Simoncelli sudah lebih dulu tergelincir dan berada tepat di depan Rossi dan Edwards yang melaju kencang. Akhirnya, Rossi dan Edwards menghantam leher dan badan Simoncelli.

Akibat insiden itu, helm Simoncelli terlepas dan dia mengalami luka parah di kepala leher dan dada. Pembalap berambut kribo itu sempat dirawat di medical center Sepang, sebelum pada pukul 16.56 waktu setempat dia dinyatakan meninggal.

Setelah insiden itu, tersiar kabar bahwa Rossi terpukul dan berniat pensiun dari balapan MotoGP. Alasannya, dia ikut merasa bersalah dan sangat berduka karena kehilangan teman dekatnya.

Kebetulan, prestasi pembalap berusia 32 tahun itu memang sedang jeblok. Musim ini, dia belum pernah finis pada urutan terdepan. Paling banter capaiannya adalah sekali naik podium ketika finis pada urutan ketiga di MotoGP Prancis.

Tidak mau rumor pensiun Rossi beradar kian liar, Davide Brivio, manajer Rossi, langsung buka suara. "Banyak yang menanyakan apakah Vale akan berhenti balapan. Ini benar-benar keliru," tegas Brivio seperti dilansir Crash.

Menurut dia, pembalap yang tujuh kali menjadi juara dunia MotoGP itu tidak punya rencana pensiun dalam waktu dekat. Memang benar, hubungan Rossi dengan Simoncelli sangat dekat, tapi itu bukan alasan yang tepat.

Lagipula, kontrak Rossi bersama Ducati juga masih tersisa hingga musim depan berakhir. "Dia masih akan menjalani kontraknya dan juga masih punya hasrat besar untuk balapan. Tidak ada yang berubah dalam rencana masa depannya," lanjut Brivio.
http://www.jpnn.com/read/2011/10/25/106483/Terpukul-tapi-Bantah-Mundur


0 komentar: